Ikang Fawzi|Biografi singkat Ikang Fawzi*

* Tulisan ini disalin dari sampul CD “The Very Best Of Ikang Fawzi”

Walaupun musik yang mengiringinya selalu gegap gempita, dalam kehidupan sehari-hari ternyata Ikang Fawzi suka yang tenang dan jauh dari hingar-bingar. Sebagaimana tercermin dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangganya bersama Marissa Haque sejak tahun 1987 hingga sekarang.

Lahir 23 Oktober 1959, disamping sebagai penyanyi Ikang juga membintangi sekitar 10 film. Bersa Marissa Haque yang kemudian menjadi istrinya, ia muncul dalam film biarkan Bulan Itu yang diproduksi Rapi Film tahun 1986. Disamping sutradara, skenario, cerita (Arifin C Noor) dan pemeran wanita terbaik (Marissa Haque), film ini juga menjadi unggulan Festival Film Indonesia 1987.

Kiprahnya dalam film ternyata tidak mengurangi karismanya sebagai penyanyi. Bahkan dalam menyusun skripsi untuk menyelesaikan kuliahnya di FISIP-UI, Ikang mengambil pendapat para pembeli kaset sebagai tema. Karena katanya dengan demikian ia bisa memperoleh gambaran dan informasi langsung dari masyarakat yang selama ini menjadi segmennya menyanyi.

Berkat skripsinya itu Ikang pun menjadi Drs. Ahmad Zulfikar Fawzi. Dengan modal kesarjanaannya Ikang terjun dalam bisnis properti, antara lain dengan membangun rumah sakit. Kemudian Ikang juga sempat bergelut sebagai promotor pertunjukkan musik dan mengelola sejumlah café yang tentu saja mengedepankan musik sebagai sajian disampiang menu makanannya.

Ikang Fawzi | The Very Best Of Ikang Fawzi

“Dari kegiatan menyusun skripsi itulah saya memperoleh kesimpulan bahwa sebutan saya sebagai penyanyi rock tidak sepenuhnya tepat. Masyarakat menilai saya sebagai penyanyi pop rock dan saya setuju dengan pendapat itu.” Kata Ikang pada tahun 1987.

Tentang usahanya di bidang properti dan promotor musik, menurut Ikang selain mengisi kekosongannya bermusik, juga untuk menerapkan dan mengamalkan ilmu yang sudah diperolehny dari bangku kuliah. “Mempraktekkan manajemen yang selama ini saya pelajari dalam kehidupan nyata.” Kata Ikang.

Album-album yang dikerjakan Ikang bersama Adhie MS, Raidy Noor, Riza Noor, dan Cendy Luntungan menghasilkan banyak lagu-lagu yang populer. Yang diantaranya bisa dinikmati dalam CD ini: Selamat Malam, Hakiki, Kebyar-Kebyar, Jangan Main Api, Temang Perdamaian, Lolita, Randy & Cindy, Air Api, Sia-Sia Saja, Mengalah Untuk Menang, Jangan Bedakan Kami, Perjalanan Panjang, Gadis Sentris dan Hanya Satu Kamu.

Di antar alagu-lagu itu, Preman yang berasal dari album berjudul sama adalah yang paling populer. Menurut Ikang, dia membiayai pernikahannya dengan Marissa Haque dari hasil album Preman yang kasetnya terjual sebanyak 600.000 keping. Padahal waktu itu promosi melalui televisi belum ada.

Ketika memperoleh kesempatan muncul di TVRI, lirik Preman harus diganti, tetapi Ikang menampik dan memilih tidak tampil. Tindakannya itu menimbulkan simpati Rhoma Irama yang waktu itu memang sedan dimusuhi TVRI.

Rhoma mengajak Ikang bermain film Menggapai Matahari I pada tahun 1986 yang diproduksi Firman Abadi Film. Disamping Rhoma Irama dang Ikang Fawzi juga diperkuat bintang kondang waktu itu seperti Yati Oktavia, Budiarti dan Anton Indacaya. Suksesnya film ini dilanjutkan dengan Matahari II dengan dukungan bintang yang sama. Tur mempromosikan film inilah yang mengangkat lagu Preman menjadi populer. “Ternyata dangdut dan rock bisa berbaur”. (Theo)

Tinggalkan komentar