Musik dangdut lebih berbahaya daripada musik rock

Ibarat pisau anda bisa menggunakannya untuk memotong sayuran di dapur atau menodong orang untuk mengambil hartanya atau bahkan merampas nyawa seseorang. Demikian halnya dengan musik. Anda bisa mengisi lirik-liriknya dengan pesan positif atau malah menyesatkan dengan cerita seputar patah hati, perselingkuhan ataupun pengkhianatan.

 

Beberapa dekade yang lalu musik rock pernah dilarang karena diidentikkan dengan kekerasan. Sebuah kesimpulan yang gegabah dan cenderung xenophobia. Sementara hal yang sama tidak diberlakukan untuk musik asli Indonesia yang justeru sering menjadi ajang pertikaian bahkan pertumpahan darah antara sesama penikmat musik akibat saling bersenggolan saat bergoyang.

Power Metal. Salah satu grup rock dengan lirik-lirik lagu terbaik

Jika kita bandingkan lirik-liriknya, justru musik rock lebih banyak menyampaikan pesan-pesan positif tentang anti-narkoba, sejarah, urbanisasi, perdamaian, kejujuran, persahabatan, global warming, perlucutan senjata, taubat, belajar dari kesalahan dan banyak lagi isu besar dan urgen lainnya. Sayang sejak pertengahan 90-an hingga sekarang lirik-lirik lagu Indonesia menjadi semakin dangkal, bodoh dan banyak diantaranya merusak moral.

 

Mungkin anda merasa heran bahwa tema sejarah bisa dijadikan sebuah lagu? Coba saja anda dengarkan dan simak lirik dari lagu Benteng-Benteng Raksasa milik Metal Force. Jika anda aktivis anti narkoba maka selayaknya menyimak Setan Morfin milik Three Brothers dari Bengkulu. Jika anda sedang patah hati/merasa down maka harus menyimak  Tegar milik Balance. Bukan sebaliknya dengan mendengarkan lagu-lagu (masa kini) yang melow dan menye-menye karena hanya akan membuat anda patah semangat dan merasa dunia akan kruntuh.

 

Jika kita bertanya apakah masih ada musik rock di Indonesia? Boleh jadi jawabannya adalah  mati suri. Rock tidak lagi menjadi mainstream selera penikmat musik Indonesia. Hanya segelintir orang yang masih mendengarkan musik rock. Dan hanya segelintir band yang masih memainkan dan menulis lirik-lirik yang khas musik rock.

 

Last but not least. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menghina atau merendahkan jenis musik lainya apalagi musik dangdut. Rock dan dangdut bisa merusak atau membangun. Karena itu label negatif terhadap jenis musik tertentu hendaknya dihilangkan. Yang ingin ditekankan adalah kita harus selektif dalam memilih lagu kesukaan kita dengan memperhatikan lirik-liriknya. Lirik yang diulang-ulang akan melekat diotak dan pikiran bawah sadar kita. Hati-hati jika anda menyukai lagu-lagu bertema perselingkuhan atau patah hati .

4 responses to “Musik dangdut lebih berbahaya daripada musik rock

  1. Ini yang kita takutkan, mbak. Anak-anak adalah peniru dan penghafal paling jago. Sementara alternatifnya berupa lagu anak-anak yang mendidik masih jarang (jarang diproduksi dan diudarakan di televisi maupun radio).

Tinggalkan Balasan ke katrol Batalkan balasan